All things are One. There is no polarity, no right or wrong, no disharmony, but only identity.
All is One, and that one is love/light, light/love, The One Infinite Creator...


~Ra, humble messenger of the Law of One~

Wednesday, December 24, 2008

Penampakan UFO?


Belum lama ini kita dihebohkan oleh berita yang disiarkan oleh SCTV mengenai informasi dari salah seorang warga di daerah Ciledug tentang penampakan benda terbang bercahaya terbang diatas langit diwilayah Ciledug, Jakarta Selatan dan dicurigai sebagai pesawat UFO.

UFO sendiri merupakan singkatan dari Unidentified Flying Object yang artinya “benda terbang tak dikenal” dan merupakan istilah yang populer pada 1950an ketika suatu penelitian yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat secara resmi melakukan suatu pengumuman atas hasil penyelidikan mereka akan laporan yang masuk tentang fenomena penampakan benda terbang bercahaya tersebut.

Sebelumnya di tahun 1940an sudah banyak laporan yang masuk ke pemerintah Amerika akan penampakan benda-benda tersebut dan media massa menyebutnya dengan istilah benda terbang tidak dikenal, atau pesawat tak dikenal, namun laporan tersebut mulanya tidak mendapatkan cukup respon sampai sebuah benda terbang tersebut dikabarkan jatuh disebuah wilayah di Amerika Serikat, peristiwa yang dikenal dengan Roswell incident dan area tempat benda terbang itu dikabarkan jatuh dikenal sampai dengan sekarang dengan sebutan area 51.

Insiden Roswell memicu keinginan publik Amerika yang sangat besar, berbagai laporan muncul dari hampir seluruh pelosok Amerika akan penampakan benda-benda terbang tersebut, hingga akhirnya kongres tidak dapat mengabaikan fenomena tersebut dan membentuk tim pencari fakta. Tim inilah yang kemudian secara resmi mulai menggunakan istilah UFO untuk benda terbang bercahaya yang dilaporkan banyak dilihat oleh berbagai saksi mata. Meski hasil penyelidikan mereka membantah bahwa UFO itu berasal dari luar angkasa dan mengklaim bahwa itu hanyalah sebuah pesawat percobaan militer namun keingintahuan publik atas fenomena UFO itu sendiri tidak berhenti sampai disitu.

Begitu mendunianya fenomena UFO sehingga segala sesuatu yang bersifat “tidak biasa” sekarang ini selalu di identikkan dengan UFO atau makhluk asing, atau alien, seakan-akan makhluk atau benda terbang ini sesuatu yang “baru” dalam kehidupan manusia.

Kita lupa bahwa sebutan UFO itu sendiri sebenarnya diberikan oleh pemerintah dan media di Amerika akan sesuatu yang “tidak bisa diidentifikasi” oleh budaya dan pengetahuan mereka, dan sesuatu yang tidak-bisa-diidentifikasi oleh kebudayaan Amerika bukan berarti seluruh budaya dan pengetahuan dari bangsa lain tidak bisa meng-identifikasi hal yang sama, bukan begitu?

Sebaliknya justru berbagai budaya dan pengetahuan kuno dari berbagai belahan dunia mencatat berbagai “kontak” dengan suatu makhluk diluar ras manusia walau dengan berbagai istilah yang berbeda-beda tergantung bahasa mereka masing-masing.

Contoh paling mudah adalah pengetahuan manusia akan agama, yang merupakan salah satu sumber informasi paling awal yang memperkenalkan “makhluk” hidup lain diluar yang kita temukan di bumi seperti manusia, binatang dan tumbuhan.

Berbagai ajaran kuno diluar agama-agama Ibrahim (Judaism, Christianity, Islam) memperkenalkan akan sosok “dewa dan dewi” sebagai sosok seorang maha-manusia yang dengan kemampuan yang luar biasa dan mempunyai tugas atau fungsi masing-masing dalam kedudukannya dalam komunitas surgawi, disuatu tempat jauh di atas langit sana tempat di mana para “dewa-dewi” ini tinggal.

Dalam pengetahuan Hindu kita mengenal dewa syiwa, brahma dan wisnu sebagai dewa atau batara yang utama diluar batara yang lainnya dalam komunitas dewa yang disebut tinggal di kahyangan, dan sewaktu-waktu para batara ini dapat mengunjungi manusia dalam rangka menjalankan darma bakti mereka masing-masing. Para dewa ini juga di katakan memiliki “kereta kencana” masing-masing yang merupakan kendaraan yang terang benderang bercahaya yang mereka gunakan untuk “pergi dari langit” dan melayang “turun” ke bumi kita ini.

Begitupun dalam pengetahuan tiongkok kuno, kita mengenal dewi Kwan Im, dan berbagai macam dewa yang bertugas dan berkantor di sebuah tempat bernama nirwana. Di skandinavia kita mengenal legenda Valhalla tempat tinggal para dewa dan di mesir kita mengenal dewa Ra, Osiris dan Anubis.

Diluar keberadaan ras “dewa-dewi” dan ras manusia, berbagai pengetahuan kuno itupun menceritakan akan keberadaan ras lainnya yang kebanyakan mempunyai “kemampuan” lebih unggul dari ras manusia. Kita mengenal istilah faery (peri), dwarf (makhluk cebol), giant (raksasa/buto) dan berbagai ras “ajaib” lainnya yang bukan merupakan bagian dari ras manusia namun juga bukan dari ras dewata.

Jadi jika kita berandai-andai bahwa seseorang di jaman kebudayaan Hindu, atau tiongkok kuno atau mesir kuno atau skandinavia kuno sekitar ribuan atau belasan ribu tahun yang lalu melihat benda terbang bercahaya turun dari langit, apa yang akan ada di benak orang tersebut? Bukankah sangat mungkin dia akan berpikir “ eh, ada dewa turun dari langit ?”

Dalam pandangan agama-agama Ibrahim tidak dikenal istilah dewa atau dewi, namun konsep akan adanya “pejabat” langitan dengan tugas tertentu tetap ada hanya saja sebutannya bukan lagi dewa melainkan "malaikat" untuk pejabat yang menjalankan tugas-tugas yang “Positif”, sedangkan pejabat yang menjalankan peran “Negatif” disebut dengan "Iblis". Tidak lupa makhluk-makhluk ajaib yang bukan bagian dari para malaikat dan setan namun juga bukan dari ras manusia kembali diperkenalkan ulang keberadaannya dengan sebutan baru yaitu "Jin".

Para malaikat yang merupakan pejabat “pemerintahan di langit” ini digambarkan mempunyai sayap dan memancarkan cahaya terang benderang dan mengisyaratkan informasi bahwa mereka ini dapat terbang dan melayang ketika mereka sedang “dinas luar” dari kantor mereka di langit dan turun ke bumi.

Jadi jika kita berandai-andai bahwa seseorang di jaman kelahiran agama-agama Ibrahim, sekitar ratusan atau ribuan tahun yang lalu melihat benda terbang bercahaya turun dari langit, apa yang akan ada di benak orang tersebut? Well…let me guess…ada malaikat turun dari langit ?…..bukan begitu?

Namun sekarang ini, kelihatannya orang akan lebih percaya jika saya katakan saya pernah melihat UFO di atas langit kemayoran beberapa tahun yang lalu, daripada jika saya katakan saya melihat seorang dewa atau malaikat turun dilangit kemayoran beberapa tahun yang lalu.

Saya tidak tahu pasti apa sebenarnya benda terbang bercahaya tersebut, tapi saya tahu pasti apa yang akan saya lakukan jika suatu ketika menjumpai hal serupa, saya akan lambaikan tangan dan berteriak “Haiiii…mampir yukk, lama gak keliatan nih broer…!!“ :)

No comments:

 

Copyright 2016 Wanderers Home

Created By Yan Rezky | Designed By Zalfy Putra