All things are One. There is no polarity, no right or wrong, no disharmony, but only identity.
All is One, and that one is love/light, light/love, The One Infinite Creator...


~Ra, humble messenger of the Law of One~

Friday, December 11, 2009

Modul Energi Titik Nol (sang hidup) terus menerus berdaur ulang guna menaikkan tingkat energinya dari satu dimensi ke dimensi lain yang lebih tinggi..


Pertanyaan terbesar dan paripurna sejak sejarah awal mula keberadaan manusia dikenal hingga masa modern sekarang ini bagi para ilmuwan fisika kontemporer adalah, siapakah kita? Apa tujuan dari keberadaan manusia? Apa yang sebenarnya terjadi setelah kematian? Bagaimana kita dapat melakukan apa yang seharusnya kita lakukan, jika kita tidak punya pengetahuan tentang itu?


Jawaban atas semua pertanyaan klasik sepanjang jaman tersebut akhirnya mungkin akan kita dapatkan, bukan dari ranah agama namun dari ranah sains, lebih tepatnya dari ranah fisika kuantum. Menariknya, jawaban yang diperoleh dari ranah sains ini berkesesuaian dengan apa yang pernah disampaikan para penunjuk jalan dari berbagai ajaran agama, meskipun dengan derajat kesesuaian dan istilah atau bahasa yang berbeda.

Menurut para ilmuan kuantum dan percabangannya yang paling mutakhir, apa yang kita sebut sebagai makhluk hidup tak lain adalah proyeksi di dimensi fisikal dari Modul Energi Titik Nol yang merupakan daya hidup sejati (sang hidup) yang keberadaannya ada di dimensi hyperspace.

Itu artinya sang hidup ini sejatinya sebenarnya menetap dan menjadi bagian integral dari dimensi hyperspace, namun memproyeksikan bagian dari keberadaannya ke berbagai semesta di dimensi fisikal untuk mendapatkan energi hasil interaksi proyeksi keberadaannya di semesta fisikal dengan lingkungan dan kehidupan sekitarnya.

Hasil proyeksi di semesta fisikal dari sang hidup tersebut, pada akhirnya berakhir dengan suatu proses yang dikenal dengan kematian, untuk kemudian di proyeksikan kembali ke suatu semesta fisikal yang sama, ataupun ke suatu semesta fisikal yang lain untuk tujuan dan keperluan yang sama.

Begitu seterusnya sang hidup memproyeksikan keberadaanya dirinya di semesta fisikal, secara daur ulang terus menerus hingga akhirnya sedikit demi sedikit, tingkat energinya mengalami kenaikan yang mampu membuatnya menembus dimensi yang satu ke dimensi yang lain yang lebih tinggi.

Tujuan akhir dari sang hidup ini adalah untuk mendapatkan kenaikan tingkat energi yang cukup sehingga mampu menembus suatu batas tingkatan energi minimal yang memungkinkan sang hidup tersebut naik derajat menjadi bagian integral dari the big chill, sang semesta dingin besar yaitu semesta diam sempurna yang merupakan penopang, pengendali dan landasan keberadaan dari seluruh semesta dan jagat raya di dimensi fisikal dan hyperspace atau dengan kata lain menjadi tempat bergantung dari segala sesuatu.

Next: Apa yang menaikkan tingkat energi sang hidup dalam perjalanan daur ulangnya di semesta fisikal?


Read more...
 

Copyright 2016 Wanderers Home

Created By Yan Rezky | Designed By Zalfy Putra