All things are One. There is no polarity, no right or wrong, no disharmony, but only identity.
All is One, and that one is love/light, light/love, The One Infinite Creator...


~Ra, humble messenger of the Law of One~

Friday, January 30, 2009

Menelusuri Kisah Adam dan Tulang Rusuknya, Hawa.


Salah satu kisah paling tua yang pernah dikenal oleh peradaban manusia sampai sekarang ini adalah kisah tentang penciptaan manusia (pria) pertama yang disebutkan bernama Adam dan manusia (wanita) pertama yang disebutkan bernama Hawa, yang disebutkan juga diciptakan dari tulang rusuk Adam sendiri.


Kisah itu sendiri berakar dari informasi yang diabadikan pada kitab-kitab suci agama-agama Ibrahim (Yudaisme, Kristiani, dan Islam) yang merupakan sumber ajaran dengan muara pada satu garis keturunan yang sama secara genetis, dan dengan seiring perkembangan agama-agama tersebut menjadi agama dengan pemeluknya yang terbesar di dunia, kisah adam dan hawa itu sendiri makin mendunia karena masing-masing agama terus mengulang kisah tersebut dalam kitab-kitabnya masing-masing.

Secara Kronologis sumber ajaran yang dianggap sebagai saudara “tua” dari agama-agama Ibrahim adalah Yudaisme, dengan kitab yang dianggap paling tua yang dikenal manusia, yaitu Genesis, disitulah kita akan memulai pencarian kita, tepatnya di bab ke-enam, dimana kita akan menemukan paparan sebagai berikut :

“The sons of God saw the daughters of man, and that they were good; and they took them for wives, all of which they chose...” (Anak-Anak lelaki Tuhan melihat anak perempuan manusia, dan bahwa anak-anak perempuan manusia itu indah; dan mereka mengambil anak-anak perempuan itu sebagai istri, semua dari yang mereka pilih...)

The Nefilim were upon the earth in those days, and thereafter also, when the sons of the gods cohabited with the daughters of Adam, and they bore children unto them. They were the might ones of eternity - the people of the shem” (Nefilim pada masa itu hidup dibumi dan masa sesudahnya juga, ketika anak-anak lelaki Tuhan hidup bersama dengan anak-anak perempuan dari Adam, dan mereka memperoleh keturunan sesudahnya. Para Nefilim itulah makhluk yang perkasa dari keabadian – makhluk dari Shem).

Jika kita memeriksa Injil modern sekarang ini kita akan menemukan bahwa paparan asli dari kitab Genesis itu telah direduksi menjadi hanya..”There were giants upon the Earth” (Tersebutlah raksasa-raksasa di muka bumi) sedangkan beberapa terjemahan lain tetap mencantumkan istilah “Nefilim” pada terjemahan yang mereka buat.

Istilah (N.F.L) yang berakar dari kata di bahasa Yahudi dalam kata Nefilim secara literatur berarti “Yang dikirim turun kesini” namun untuk mendapatkan informasi lebih detil tentang Nefilim dan asal mula keberadaan mereka kita harus kembali lebih kebelakang lagi dari kitab Genesis, ke masa yang kita semua kemungkinan besar tidak pernah mendengar atau membacanya di sekolah ataupun dimanapun juga.

Kebenaran tentang Nefilim sudah terungkap dalam beberapa tahun terakhir, walau belum menjadi pengetahuan umum. Diawal abad ini para arkeolog membongkar dan menggali tumbukan puing dan reruntuhan disebuat lokasi yang disebut dengan Nippur dimasa kuno dulu, lokasi yang sekarang berada di wilayah Irak. Ketika mereka menggali lebih dalam lagi, mencari batu-batu artifak, mereka menemukan sejumlah besar kepingan tanah liat yang terlihat seperti pecahan tembikar dengan hiasan dan design yang terdiri dari garis-garis lurus pendek.

Seperti halnya penemuan Rosetta Stone yang mengandung tulisan hieroglyphs Mesir dan Yunani Kuno, pecahan tembikar di Nippur menggoncangkan dunia arkeologi karena mengandung tulisan Mesopotamia kuno, ketika itulah para arkeolog menyadari bahwa pecahan tembikar di Nippur bukanlah berasal dari sekedar hiasan tanah liat, tapi merupakan bagian dari sebuah perpustakaan besar yang ditulis diatas lempengan tanah liat dalam bahasa yang paling kuno yang pernah dikenal manusia.

Menterjemahkan tulisan yang terlihat seperti garis-garis aneh memang tidak mudah, tapi ketekunan para arkeolog pada akhirnya membuahkan hasil dan mereka mendapatkan kejutan besar mereka yang kedua. Lempengan tanah liat yang disebut “cuneifom” dalam bahasa kuno Mesopotamia ini, menceritakan bahwa perpustakaan tersebut sangat tua dan merupakan koleksi dari raja Mesopotamia, Ashurbanipal yang hidup sekitar 3000 tahun yang lalu. Dalam salah satu lempengan tersebut Ashurbanipal mengatakan bahwa ia dapat membaca beberapa tulisan yang dianggap “kuno” pada masa ia hidup, termasuk tulisan-tulisan sebelum datangnya air bah atau banjir besar di dunia. Jika kita terkejut mendengar kesamaan kisah tersebut dengan kisah dalam injil dan Genesis, mari kita lihat apalagi informasi yang terungkap oleh guratan-guratan pada lempengan tanah liat raja Ashurbanipal, 3000 tahun yang lalu.

Raja Ashurbanipal mengumpulkan dan menterjemahkan berbagai literatur “sangat kuno” dengan upayanya sendiri. Seberapa jauh kebelakang kita harus menembus waktu untuk sebuah masa yang disebut “sangat kuno” oleh seorang raja yang hidup 3000 tahun yang lalu? Perkiraan yang paling konservatif menyebutkan masa sekitar 10.000 tahun yang lalu, karena literatur tersebut terlihat dibuat dalam untaian kalimat berirama untuk memudahkannya diingat, dapat dikatakan perpustakaan raja Ashurbanipal tersebut mengungkapkan sudut pandang unik akan sejarah manusia. Namun perpustakaan tersebut punya banyak kejutan bagi kita.

Selama ribuan tahun, mungkin sekitar 5000 tahun yang lalu, ada kepercayaan yang dominan dan dipegang erat, sesuatu yang mirip dengan yang kita kenal sebagai “Agama” sekarang ini. Di masa kuno tersebut agama dan kebudayaan tak bisa dipisahkan, identik. Pemimpin dan penguasa manusia ketika itu adalah mereka-mereka yang digambarkan mempunyai kedekatan dan interaksi dengan para Dewa, yang secara kolektif disebut Annunaki.

Kosa kata bahasa kuno Mesopotamia dan artinya yang terus bertambah seiring dengan penterjemahan tumpukan besar lempengan-lempengan di Nippur memberikan kita petunjuk akan sesuatu yang luar biasa. Ternyata para Dewa “kuno” ini mengambil sebutan mereka dari kata “Annu” yang mempunya arti mirip dengan Surga, dan “Ki” yang artinya mirip dengan “bumi”, jadi secara literatur Annunaki berarti “Mereka yang datang dari Surga ke Bumi”.

Sejumlah besar puisi, cerita dan catatan sejarah yang diabadikan diatas lempengan Nippur menceritakan kepada kita sejarah yang sangat jelas, tanpa simbolisme dan metafor yang sering ditemukan di karya tulis kuno. Tapi, anehnya proses penterjemahan lempengan Nippur dilakukan dengan sangat “low profile” dan tertutup. Bahkan sekarang ini, jika kita menyebut “kebudayaan kuno” selalu Mesir dan bukan Mesopotamia kuno yang mendapatkan rujukan. Kekayaan detil dan kisah yang bertalian secara selaras dan tidak bertentangan yang terungkap dari lempengan di Nippur tidak diragukan lagi adalah penemuan arkeologi paling penting yang pernah ada, namun tetap saja hal ini berhasil dikubur dan disembunyikan dari pengetahuan publik. Kenapa?

Inilah yang tidak pernah diberitahukan kepada publik. Sekumpulan lempengan dengan sebuah informasi tertentu yang disebut Enumma Elish, dari perpustakaan kuno di Nippur menggambarkan formasi dari tata surya kita, di masa yang sangat berbeda dengan hari ini tentu saja. Dalam sistem tata surya yang diabadikan dalam lempengan tersebut terdapat bumi kita (yang disebut dengan Tiamut), juga bulan, dan planet-planet tetangga kita. Dalam lempengan itu juga dikatakan bahwa sebuah planet yang bergerak liar melintas ke dalam tata surya, dan mengacaukan medan gravitasi dan mengakibatkan salah satu planet dalam tata surya itu hancur berkeping-keping membentuk sabuk asteroid, dan planet “pendatang” itu terlempar keluar dan membentuk lintasan elips terhadap matahari dengan lama orbit mengelilingi matahari sekitar 3600 tahun sekali.

Korelasi Enumma Elish dengan sebuah dokumen lain yang disebut Atra Hasis, mengungkapkan sebuah informasi yang paling mengejutkan. Teks dalam Atra Hasis mengungkapkan bahwa Annunaki berasal dari planet pendatang di tata surya kita tersebut, planet yang sekarang mengorbit matahari dengan lintasan berbentuk elips setiap 3600 tahun sekali, planet yang disebut dengan nama Nibiru.

Planet Nibiru digambarkan mengalami semacam kondisi penurunan kondisi atmosfir planet dan kemudian mengirimkan sebuah tim ekplorasi ke bumi untuk mencari mineral tertentu, logam lebih tepatnya yaitu emas. Logam tersebut di tambang oleh sebuah ras yang disebut “Igigi” yang merupakan bentuk primitif dari ras Annunaki tersebut. Dalam Atra Hasis, Igigi dikatakan mengeluh kepada Annunaki atas kesulitan dan kelelahan yang mereka alami dalam menjalankan tugas penambangan yang sangat menuntut kerja fisikal.

When the gods instead of man (Ketika para Dewa dan bukannya manusia)
Did the work, bore the loads, (melakukan pekerjaan, menanggung beban)
The gods' load was too great, (beban para Dewa terlalu besar)
The work too hard, the trouble too much, (pekerjaan itu terlalu berat, kesulitannya terlalu banyak)
The great Anunnaki made the Igigi (Annunaki yang perkasa menciptakan Igigi)
Carry the workload sevenfold. (Meneruskan beban pekerjaan tujuh kali lipat)

Ketika para Igigi meminta pembebasan atau keringanan atas tugas yang diberikan pada mereka kepada pemimpin dari tim eksplorasi yang datang ke bumi, yaitu An (figur seorang ayah dan pemimpin tertinggi) maka An mengadakan rapat khusus dengan kedua anaknya yaitu Enki dan Enlil. Dalam teks Atra Hasis disebutkan bahwa saat itu terjadi ketegangan dan nampaknya pemberontakan oleh Igigi sangat mungkin bisa terjadi, namun Enki mempunya usul yang brilian.

Why are we blaming them? (Mengapa kita menyalahkan mereka, Igigi?)
Their work was too hard, their trouble was too much. (Pekerjaan mereka sangat berat, kesulitan mereka sangat banyak)
Every day the earth resounded. (Setiap hari bumi menjerit)
The warning signal was loud enough, we kept hearing them.(Tanda peringatan cukup keras, kita terus mendengarnya)
There is [.-pieces missing- ] (Ada sesuatu...-bagian tembikar hilang-)
Ninhursag the womb-goddess is present (Ninhursag, sang dewi-rahim ada disini)
Let her create a mortal man (Biarkan ia menciptakan makhluk yang tak-abadi, seorang manusia)
So that he may bear the yoke (Sehingga manusia itu dapat membawa bajak)
So that he may bear the yoke, the work of Enlil, (sehingga manusia itu dapat membawa bajak, pekerjaan Enlil)
Let man bear the load of the gods! (Biarkan manusia yang membawa beban dari para Dewa)
[.-pieces missing-.] (bagian tembikar hilang)
Belet-ili the womb-goddess is present, (Belet-ili dewi-rahim ada disini)
Let the womb-goddess create offspring, (Biarkan dewi rahim menciptakan keturunan)
And let man bear the load of the gods!" (Dan biarkan manusia menanggung beban dari para Dewa)

Kisah dalam Atra Hasis berlanjut dengan Annunaki bergender wanita, Ninhursag menciptakan spesies peranakan silang dengan “merekayasa” genetik dari Annunaki dengan “binatang buas” bumi, yang tak lain sebenarnya adalah “manusia primitif” atau yg kita kenal sekarang ini dengan istilah homo erectus.

Annunaki kemudian memiliki pekerja yang secara intelektual mampu mengerjakan pekerjaan kasar menambang mineral dan logam bagi Annunaki. Dengan segera prototipe manusia ini ( yang disebut A-dam berarti sesuatu seperti “duplikasi” ditambah “manusia”) dimodifikasi terus untuk menyesuaikan dengan tugas-tugas tertentu yang akan diembankan kepadanya, termasuk didalamnya versi “manusia” dengan spesifikasi yang berbeda dengan ukuran yang lebih kecil dan fitur dan kemampuan yang lebih “lembut” dan “halus” yang kemudian digunakan oleh Annunaki sebagai pembantu rumah.

Teks Atra Hasis menjelaskan lebih lanjut bahwa, versi manusia yang “halus” dan “lembut” (sangat mungkin diperoleh dengan menyilangkan genetik wanita Annunaki dengan genetik manuasia primitif bergender wanita) itulah yang mendekati dan menyerupai ras Annunaki itu sendiri, tak heran para Annunaki kemudian “tertarik” dan mengambil mereka menjadi istri. Dan para Annunaki itulah, yang disebut dengan “Raksasa di muka bumi” seperti yang diabadikan dalam kitab Genesis.

Kitab Genesis lebih lanjut lagi memberikan petunjuk tentang epos awal ini. Ninhursag, yang menciptakan “manusia berkecerdasan” dirayakan dan diagungkan oleh Annunaki, ia diberikan gelar “Nin-Ti” or Lady of Life (Ibu Kehidupan), dan karena bahasa Yahudi kuno memiliki arti berganda untuk kata “Ti”, yang berati “Rusuk” sekaligus juga “Kehidupan”, akibatnya kisah penciptaan Hawa, versi wanita dari “manusia berkecerdasan” pertama, menghasilkan kisah yang berbeda dari naskah “asli” nya, yaitu bahwa wanita pertama diciptakan dari tulang rusuk Adam, dan kisah itu tetap diulang dalam kitab-kitab selanjutnya setelah Genesis sampai ke masa modern sekarang ini.
Read more...

Wednesday, January 21, 2009

December 21, 2012 - are you ready?


The simultaneous polar reversal in earth and sun will throw the solar system out of whack. That will cause massive upheaval in the earth. At that point of time, the extraterrestrials will officially show up and put “cosmic seat belts” around us as they apply the superpower of the Hyperspace to bring the solar system back to what it is today.

This has happened before. The extraterrestrials take care of the earth and the solar system whenever the solar system faces challenges like that.

According to scientists and technologists something strange is happening behind the scene. The terrestrial and solar polar reversal peaks are coming within three weeks of that day, December 21, 2012. Innumerable UFOs are scouting our skies regularly and increasing as we approach that day. The tectonic plate shifts, underwater volcanoes, earthquakes, landslides and Tsunamis are increasing at rates never seen before. The solar flares are increasing. The earth’s magnetosphere and ionosphere are experiencing strange disturbances. The numbers of typhoons and cyclones have increased many folds. The number of floods and droughts has increased beyond imaginations in the last ten years. Scientists who look beyond conventional science point out that that the Hyperspace that contain our Universe is also showing signs that something strange is happening in our universe. The multidimensional time research is showing that a parallel universe may be predicting strange effects.

The Maya prediction of a cataclysmic end to the world as we know it is near. Secret preparations are being made in many countries for the governments to come out clean what they have been hiding for decades ? the existence of unexplained advanced extraterrestrial UFOs.

Brazil, India and China are taking the lead in this matter. They want to make sure the emerging new world understands that we have to coexist with our advanced extraterrestrial neighbors.

Negotiations are on with future manned travel to Moon, Mars and so on. There was a reason why Russia and America stopped lunar missions. There was reason why no one dared to travel to Mars on manned mission. There are reasons why the pictures from Apollo mission in Moon look fictitious. Apollo mission was real but it was an eye opener to the space agencies. The extraterrestrials were already in Moon to greet us.

In December 21, 2012 something will change. The world will secretly use the help of the extraterrestrials to avert massive disaster for out civilization. The major Governments may not be able to keep the facts the under the rug any more.

The question remained, is not whether the governments are ready or not but rather, are we ready ?

Read more...

Wednesday, January 14, 2009

Kenapa manusia makan ? nggak makan pun bisa...


Ngomongin manusia dan apa yang dimakan manusia, mau tidak mau akan membawa kita untuk memikirkan desain penciptaan dari yang namanya manusia dan alam semesta.

Hidup adalah tentang perjalanan panjang Evolusi kesadaran diri dari densitas kesadaran yang terendah, densitas elementer (Earth-wind-fire-water) naik ke densitas flora dan fauna, kemudian naik lagi ke densitas Self Counsciouss dimana Manusia menemukan realitas fisiknya (disini mulai tumbuh keinginan atau free will) pada waktunya seiring dengan makin tingginya kesadaran manusia, ia akan naik ke densitas yang lebih tinggi lagi, dimana realitas fisikal mulai kehilangan existansinya dan kita akan masuk ke densitas yang kita sebut saja meta-fisikal atau spiritual, disini kesadaran akan mengarah dari kesadaran diri menjadi kesadaran kolektif, dan kalau kita naik terus ke densitas kesadaran yang lebih tinggi kesadaran "aku" akan melebur ke dalam kesadaran Universal dimana hanya ada satu Identitas...

Lalu ngaruhnya apa ama soal makan-memakan ini?

Simple aja, manusia makan menurut tingkat kesadarannya masing-masing, dan nggak ada yang salah dengan ini, everyone is perfect in their own way...

Dalam survival mode, manusia makan apa saja (sehingga dulu kita diajaran bahwa manusia itu omnivora / pemakan segala) semuanya di hamtam, nggak kenal pantes nggak, hala-haram..pokoke asal perut laper, semua sikat...

Namun ketika kesadaran diri makin tinggi dan interaksi sosial makin intens, manusia mulai memperhatikan pola makannya, disini berbagai ajaran hidup mulai mengajarka memilih makanannya, contoh dalam Islam, ada patokan Halalan Toyyiban, makanlah segala yang halal dan baik, dan makanlah sebelum lapar lalu berhenti sebelum kenyang...

Ketika kesadaran spiritual makin tinggi, makan tidak lagi cukup sekedar halal atau baik, orang yang spiritualnya peka, akan risih jika harus makan yang getaran energinya rendah (segala macam daging), itulah kenapa buddha mengajarkan pantang daging, dalam Islam, Muhammad melihat bahwa masyarakat Arab ketika itu sangat sulit untuk menghindari daging (ingat di gurun pasir lebih mudah piara binatang ketimbang menanam buah atau sayuran) untuk itu secara bijaksana Ia mencari jalan tengah, yaitu dengan mengajarkan makan sekedarnya dan puasa secara rutin...untuk detoksifikasi energi negatif yang dikonsumsi, cara memotong hewan pun dimaksimalkan agar menghasilkan sedikit mungkin energi negatif...

Apakah jika kesadaran spiritualnya makin tinggi kita tidak perlu lagi makan ? dalam artian fisikal ya, tapi dalam arti "makanan spiritual" tidak, dalam densitas yang lebih tinggi makanan yang dikonsumsi tidak lagi harus berupa "fisik", karena esensi dari semua ini adalah Energi, maka sebagai Makhluk yang berupa Energi makanannya pun Energi pula, dan energi ini disupply oleh Creator lewat emanasi Energi Cintanya yang infinite dan unconditional...

Tapi itu cerita lain, sebenarnya sekarang pun ada manusia yang mempraktekkan hidup tanpa makan, hanya bergantung dari energi cinta sang pencipta yang dalam manifestasinya berupa energi matahari...

Coba simak referensi berikut ini :

****

Human Photosynthesis - back to our origins?

An interview with Hira Ratan Manek by Miriam Knight

Hira Ratan Manek was born in 1937 and grew up in Kerala, India, getting his Mechanical Engineering degree from the University of Kerala. After graduation, he joined the family business, which was shipping and spice trading, and continued working there until he retired in 1992. After he retired, he began to study sun gazing, particularly the teachings of Lord Mahavir of the Jains, who practiced this method two thousand six hundred years ago. Since June 1995 HRM has lived on sun energy, water and the occasional cup of tea or buttermilk "for social purposes."

MK: Hira, you stopped eating solid food in 1995 and have baffled the doctors and scientists who have studied you during water fasts of 211 and 411 days. How do you manage it?

HRM: This is an ancient practice based on logic and modern biological science that relys on water and sunlight for energy. This is really photosynthesis taking place in the human body.

MK: Do you feel that we all have the latent ability to do this?

HRM: Everyone…each and every human being! In his autobiography, Yogananda mentions a few people living on sun energy, like Teresa Neumann and Giri Bala, who survived for over 50 years without food or liquid on sun energy alone. Giri Bala would not disclose the technique because she said the world was not ready for it. The humble work that I have done is to study others and disclose these ancient practices. I have not discovered anything.

MK: Why is it that we no longer do it?

HRM: There was a communication gap in the last thousands of years. I don't claim discovery of this practice – only revival. All cultures in the past had this practice. In India it is called suryanamaskar; in Egypt it was the worship of the sun god Ra, and they had pyramids to harness the sun energy; Native Americans had the sungazing dances; Peru had the sun temples like Macchu Picchu; Brazilian and Mexican people had sun god worship. When we say sun worship it is because of the communication gap about how they made use of the sun in olden days. Human beings are so intelligent, that they will not worship anyone unless there is some benefit! They knew how to make use of the sun in their day to day life.

MK: You say this is coming back now because the world needs it.

HRM: Yes, people are fed up with modern medicines to cure their illnesses.

MK: Is it an all or nothing thing or are there increasing benefits from increasing exposure to the sun?

HRM: Yes, there are three divisions. First comes the mental health that you get with three months of gazing at the sun. You must start slowly with 10 seconds and work up to, say, 15 minutes a day, but only within the first hour after sunrise or before sunset. For children you limit it to 5 minutes. You don't have to give up food, just reduce the quantities. And the best health drink is solarized water – leave it in the sun in glass jars. It is even better if you put gemstones in it.

If you do this for six months you get physical health. If you go for nine months, then you get spiritual health also. It is your choice.

What we are scared about nowadays is the ultraviolet effect of sunlight. Modern science has misguided us by referring to UV light at midday. But sunlight doesn't always have the bad ultraviolet. It has been proved that during the first hour after sunrise or before sunset in any part of the world and at any time of the year, there is zero UV.

MK: What happens if you live in a part of the country like Portland where we get a lot of rainy or cloudy days?

HRM: In such a case your success may be delayed, but it will still come. If you are in a tropical country, you make your body a solar chip within two years. Here it may take four years. In the correct hours you can gaze at where the sun should be through the clouds, or later when it comes out you can gaze through a glass window so that the ultraviolet is filtered out to some extent, and you will get some benefit. Success is guaranteed.

MK: What do you mean by mental health?

HRM: Ah, mental health. That is a very big, serious subject the world is facing. We all lack balance of mind and that is why we make blunders. With perfect balance of mind you will start thinking in a positive way – negative thoughts go away. You are full of self-confidence and become fearless in life.

MK: Why does the light bring that kind of effect?

HRM: Because from birth we have infinite powers. Our brain is a supercomputer. We are moving into an age where computers will be a thing of the past. We will be using our "brainuter!" The power we enjoy from birth is the software of this computer. Then our thinking process is the combination of the keyboard and the mouse. Now what this computer lacks is the power supply, and the power supply is the sun energy. After all we know that this generates electricity. This light can enter the brain only through the human eye. The eye is connected directly to the brain – that is a medical fact.

MK: So absorption through the skin isn't relevant?

HRM: It has only a temporary effect. Light needs to be thrown on the eyes to energize the brain, if you want permanency. You see in your region [Pacific NW] how people get the winter blues or seasonal affective disorder without sunlight.

MK: Does that mean that when we go out of mental or emotional balance, our batteries are running low?

HRM: Yes definitely. Our cells need recharging, and they can be recharged like a battery. I am sorry when I hear people are treating these emotional imbalances with antidepressants instead of sunlight.
You need to make your body like a solar chip. Once you do that, and it takes about two years, you can stay in darkness for a while and nothing bad will happen.

MK: Can artificial sunlight, like full spectrum bulbs achieve the same thing?

HRM: Artificial sunlight doesn't have the photons that natural sunlight has. We can never compete with nature.

This practice is very apt for the United States, where obesity is the greatest terror. The best thing for obesity is walking barefoot by the sea on dry, warm sand for 45 minutes in the evening hours and also gazing at the sun. This activates all the 5 main glands through acupressure points. If obesity is not cured you will have very big problems. But people cannot fast and control hunger by themselves.
With sun gazing you are not fasting, because hunger disappears.

Even medical men agree that the body requires only energy, not food.
When we eat plants, we convert food into energy, but it is a secondary source of sun energy. That is why the raw food people say not to cook, because the sun energy will be lost. The energy in non-vegetarian food is even more degraded.

MK: What other effects does sunlight have on health?

HRM: Your body has the mechanism to absorb sunlight directly to the brain and stimulate five important glands. The pineal gland, what we call the third eye, used to be considered useless by medical science.
But it has been scientifically demonstrated, with before and after MRIs, that as the pineal gets activated, more and more neurons regenerate in the brain.

MK: So could this have implications for treating Alzheimers and Parkinsons?

HRM: Definitely! I have a group where the people are getting cured from depression, Alzheimers, Parkinsons - all those things. I had a gentleman who was in a wheelchair. He took only sunbaths for one year and now he is totally OK. Medical science has said that neurons do not regenerate, but they do; and when they regenerate your aging process slows down, your life span increases, also memory and intelligence become superb.

Your body has auto-repair and auto-healing abilities. If your mind thinks that you are improving, you do, but we are negative towards ourselves.

MK: Tell me about the development of the spiritual side after a year of this practice.

HRM: Yes, that is the best thing. Why are we backward in spiritualism?
Because we lack mental health and spiritual balance. We have so many desires, desires... They are killing our physical system and disturbing our peace and world peace.

When you are in perfect balance, positive and fearless, you will not harm other people. What is sin, after all but harming others? When there is no sin, you are in the spiritual kingdom; the best things will come to you automatically. It is simple – don't harm others.

MK: What is the vision that drives you to lecture all around the world?

HRM: Global healing and peace everywhere. There will be no energy crisis because sun energy will never end; no pollution because sun energy never produces pollutants; no obesity and no hunger; no aids and no cancer. All will be mentally, physically and spiritually fit.
Yes, we are moving towards the golden age of satyayuga from the present kaliyuga – from bad to eternal good.

Anybody with questions, doubts or difficulties in understanding is welcome to write to HRM at hiraratanmanek@yahoo.com, or go to his
website: www.solarhealing.com
Read more...

Wednesday, January 7, 2009

Creation or Evolution?


Life is hard. Species can die. In fact, the human race would have died long ago if it weren’t for the fact that our bodies are designed to adapt to a constantly changing environment.


Evolution could be called adaption, because the ability to adapt is the one feature that keeps all life upon Earth alive and functioning. In the laboratory, it has been noted that a frog can be heated in a beaker of water to a degree that would normally be fatal, but it remains alive because it has had the time to adapt to the increasing temperature. Had the frog been suddenly exposed water of such high temperature, it would have been unable to survive.

Charles Darwin, the pioneer of evolution theory, was a trained minister of religion as well as a naturalist. He thought long and hard about releasing his findings about the natural evolution of the species because he was keenly aware of the materialistic element in society which would use this information against religion. He was right, of course.

Others used his work to claim that there was no need for divine selection when natural selection occurs automatically.
They have since gone on to claim that all life could have risen from prehistoric sludge completely by accident. What they don’t even begin to explain, however, is the existence of consciousness in all of this.

Consciousness is necessary for natural selection and adaption to occur. If you move from a hot climate to a cold climate, you will adapt to the new environment, but first you had to have the consciousness to decide upon the move.

What is consciousness? It is certainly more than a few electrical signals bouncing around inside a brain.
Computers can mimic some limited aspects of the brain such as human logic, but they are not self-aware.
There isn’t a computer in the world that can think for itself. Computers just follow sets of preset rules, and they do so as quickly as possible.

Beneath all forms of consciousness is awareness. A sense of being is fundamental to all life because all life is constructed from consciousness. Even a solid object like a rock is composed of original thought and original feeling set into motion. All of life is contained within the consciousness of the original Creator, including the prehistoric sludge from which the first biological cells were formed.

Materialistic science today is in a cul-de-sac.
There is no way forward for branches of science which fail to include consciousness in their theories.
Consciousness is the most fundamental aspect of life.
You can’t have a universe without it.

Human beings were originally designed and then evolved within the framework of a conscious universe, one created and developed by the original Creator. It took billions of years for planets to form and biological life to emerge and evolve, but remember this.

Time is a creation of the Creator. The Creator does not have to wait billions of years to see a biological process emerge.
Everything happens in the now, just in different parts of the tapestry of time, which the Creator sees as a whole.

The whole design, inception, development and evolution of the universe are happening right now, within that overview, as seen by the original Creator. A little tweak here and there along the timeline can produce a perfect rendition of any form of biological life. Life is too interesting to create in one big bang and then just watch it unfold, as if on auto-pilot.
Life is a work in progress, a true work of art, and the Creator has the ability to make adjustments at any point along the timelines.

Science today searches for answers, but what it really needs is a valid search path. Life did not begin by accident.
It began by design. Those branches of science which include the presence of consciousness will find the answers that they seek when they include the existence of original consciousness and intelligent design in their search.

Read more...

Tuesday, January 6, 2009

Selamat Tahun Baru 2009

Walau mungkin sedikit "telat" dikarenakan kesibukan saya, saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 2009, semoga kita semua mendapatkan apa yang kita cita-citakan dan selalu dalam lindungan kasih dan sayang-Nya.

Berbicara tentang pergantian tahun, itu artinya kita berbicara siklus benda-benda langit, termasuk planet tempat kita tinggal, bumi yang merupakan "dasar" penanda akan "satuan" waktu bagi kita.

Satu tahun ditandai dengan satu rotasi penuh bumi mengelilingi matahari. Jika rata-rata umur manusia adalah 70 tahun maka, artinya manusia itu rata-rata hidup selama rentang waktu yang ditempuh bumi untuk 70 kali mengelilingi matahari.

Mungkin rentang waktu itu bagi kita sudah "cukup lama" namun jika dibandingkan dengan kosmos waktu kita dibumi itu ibarat sekejap mata. Sebagai perbandingan, jika kita berada di Jupiter selama 1 kali orbitnya mengelilingi matahari (1 tahun jupiter) maka itu tandanya bumi sudah 12 kali mengelilingi matahari alias 12 tahun sudah berlalu dibumi.

Bandingkan juga dengan Uranus yang memerlukan rentang waktu sama dengan 84 kali bumi mengelilingi matahari untuk menyelesaikan putaran orbitalnya mengelilingi matahari, belum lagi kalau kita melihat pluto yang memerlukan 284 tahun bumi untuk menyelesaikan satu putaran orbitalnya mengelilingi matahari.

Dan tahukah kita jika matahari kita yang kita jadikan "pusat" kehidupan pun mengitari "pusat" yang lebih besar lagi..yaitu pusat galaksi bima sakti, matahari kita mengorbit "matahari-nya" galaksi bima sakti dengan kecepatan 250 km per detik...itupun matahari kita (dan tata surya kita termasuk bumi tentunya) memerlukan waktu 230 juta tahun untuk mengorbit "matahari-nya" galaksi...

Waktu yang untuk ukuran bumi seperti sebuah ke-abadian, namun itupun dihadapan kosmos masih belum apa-apa, kini astronomers menemukan galaksi kita dan jutaan galaksi lainnya mengorbit sebuah pusat universe, tentunya dengan besaran waktu yang sulit kita persepsikan, apalagi kalau mengingat universe mempunya "saudara2" universe yg lain..membentuk satu super-universe...sampai sini saya kehabisan kata2 untuk mendeskripsikan besaran kosmos...tak terperi

Sungguh, dihadapan kosmos, lama waktu hidup kita tak lain hanyalah seperti mimpi...sekejap, sekilas, hampir tak berarti...itulah kenapa seorang bijak mengatakan...Life not counted by how many breath you take, but by dramatic moments that take your breathe away...:)

Selamat Tahun Baru 2009

Read more...
 

Copyright 2016 Wanderers Home

Created By Yan Rezky | Designed By Zalfy Putra