All things are One. There is no polarity, no right or wrong, no disharmony, but only identity.
All is One, and that one is love/light, light/love, The One Infinite Creator...


~Ra, humble messenger of the Law of One~

Tuesday, May 12, 2009

The anatomy of the Hyperspace - 5 Real Spatial Dimensions


Minggu lalu kita sudah menguak sedikit hakikat dari semesta fisikal tempat kita menjalani kehidupan kita sehari-hari. Semesta fisikal bagi kita yang dibatasi dgn persepsi 3-Dimensional ruang-waktu merupakan realitas, namun dalam relasinya dengan 5-Dimensi hyperspace dimana semesta kita terlingkupi didalamnya, keberadaan semesta fisikal 3-Dimensi kita adalah virtual atau maya. Lalu seperti apakah Hyperspace 5-Dimensional yang merupakan lautan luas dimana gelembung keberadaan semesta fisikal kita eksis didalamnya?

5-Dimensional Hyperspace adalah “Semestanya semesta” dan keajaiban bagi fisika modern. Hyperspace mengatur dan mengendalikan seluruh aspek fundamental dari kehidupan, ilmu pengetahuan bahkan pembentukan dan kehancuran dari seluruh semesta fisikal.

Disatu sisi hyperspace mengendalikan pembentukan semesta-semesta baru, namun juga mempunyai fungsi untuk menjaga keseimbangan dari semesta-semesta yang terus berekspansi sehingga tidak terjadi kehancuran total karena semesta-semesta tersebut saling bertumbukan. Akhirnya hyperspace juga mengendalikan kehancuran sistematis semesta yang telah habis umur hidupnya. Hyperspace adalah samudra maha luas bagi buih atau gelembung-gelembung semesta yang eksis secara bersama-sama.

Riset tentang “kuantum hampa” (Quantum Vacuum) mengungkapkan temuan yang disebut radiasi-titik-nol (Zero-Point-Radiation; ZPR) terdiri sebagian besar dari gelombang elektromagnetic virtual dan pasangan partikel virtual yang tidak dapat diukur secara langsung dgn teknologi yang dimiliki manusia sekarang ini. Itulah karakteristik dari hyperspace. Jika kita mencoba untuk memahami tentang jumlah energi yang tersedia dalam hyperspace, maka gambarannya adalah jumlah yang dapat diukur dari energi yang terkandung pada suhu dibawah nol derajat Kelvin (-273 derajat Celcius).

Energi yang terkandung dalam hyperspace berasal dari sumber-sumber energi kinetik atau energi murni berikut ini : putaran atau rotasi kuantum (Quantum spin/rotation), gelombang kuantum (Quantum wave) dan radiasi-titik-nol (ZPR, Zero-Point-Radiation).

Densitas energi maksimum yang merupakan kerapatan ayunan partikel kuantum dalam kuantum hampa berkorespondensi dengan semua energi partikel atau gelombang yang sanggup didukung eksistensinya dalam dimensi ruang-waktu.

Sederhananya, hyperspace adalah kuantum hampa 5-Dimensi, yang membentuk, menjaga dan mengendalikan secara teratur kehancuran semesta. Energi, partikel dan hukum-hukum alam yang mengatur hyperspace relatif berbeda dengan hukum-hukum alam yang mengatur semesta fisikal kita.

Kuantum hampa hyperspace ini menembus dan melingkupi semesta fisikal kita secara virtual. Bayangkan ketika bongkahan es melayang dibawah air, namun kali ini partikel elementari dari air bukan hanya melingkupi bongkahan es, namun juga menembusnya karena partikel elementer tersebut lebih kecil ukurannya dari partikel penyusun bongkahan es. Sama halnya partikel sinar X yang mampu menembus tubuh kita, partikel dari hyperspace menembus melewati ruang fisikal kita sekaligus eksis dalam ruang fisikal 5-Dimensi kuantum hampa.

Karena itu kita dapat “merasakan” keberadaan partikel hyperspace ini namun kita tidak akan pernah dapat menangkap mereka. Sebagai contoh, kita tidak dapat mendeteksi secara langsung keberadaan partikel cahaya (photons) virtual dari radiasi-titik-nol (Zero-Point-Radiation; ZPR), karena mereka tidak berada satu “ruang” dengan diri kita ataupun alat detektor yang kita gunakan, dan oleh sebab itu kita hanya dapat mendeteksinya secara tidak langsung itupun hanya dalam interval sepersekian detik ketika partikel itu menembus lewat ruang 3-Dimensional kita sebelum menghilang lebur kembali kedalam ruang 5-dimensional kuantum hampa hyperspace.

Next : Redefining life based on its existence in the Hyperspace


No comments:

 

Copyright 2016 Wanderers Home

Created By Yan Rezky | Designed By Zalfy Putra