All things are One. There is no polarity, no right or wrong, no disharmony, but only identity.
All is One, and that one is love/light, light/love, The One Infinite Creator...


~Ra, humble messenger of the Law of One~

Tuesday, June 9, 2009

Anatomi dari Zero-Point-Energy-Modul – Keajaiban Hyperspace

Jika sejumlah energi titik nol (ZPE;Zero-Point-Energy) dengan volume seukuran sebuah cangkir kopi dapat kita olah dan manfaatkan maka itu sudah lebih dari cukup untuk mendidihkan seluruh lautan yang ada di muka bumi. Lantas, apa sih sebenarnya ZPE tersebut?

ZPE secara mudahnya adalah apa yang tersisa dari sebuah volume ruang setelah seluruh unsur materi dan radiasi yang terdapat di volume ruang tersebut bisa kita buang dan pisahkan. ZPE itu elektromagnetik, intens dan tentu saja tak dapat dimusnahkan.

Istilah energi titik nol berasal dari konsepsi bahwa jika sesuatu object temperaturnya didinginkan hingga mencapai titik nol absolut (0ºK atau setara -273ºC), energi ini akan tetap bertahan. Karena energi ini eksis didalam ruang hampa, ZPE bersifat homogen, dengan intensitas yang sama dikesemua arah serta ada ada dimana-mana memenuhi seluruh hyperspace.

Dengan diperkenalkannya ZPE ke dalam teori elektron klasik, maka ruang hampa pada temperatur titik nol absolut tidak dapat lagi dianggap kosong dari medan elektromagnetik apapun juga. Bahkan sebaliknya, ruang hampa pada temperatur nol absolut kini dianggap penuh dengan berbagai medan energi yang berfluktuasi acak pada ZPE spektrum.

Diperkirakan bahwa salah satu manifestasi luar biasa dari ZPE adalah adanya fluktuasi intens acak dalam tingkat energi dari elektron. Elektron-elektron secara terus menerus berubah keberadaannya, dari energi berubah menjadi materi dan kemudian kembali berubah lagi menjadi energi, begitu seterusnya seperti yang Einstein pernah ungkapkan pada dunia.

Karakteristik istimewa dari ZPE adalah bahwa modul energi titik nol ini secara potensial mempunyai densitas energi yang tidak terbatas dan juga bahwa ZPE ini tersedia dimana-mana memenuhi seluruh ruang keberadaan (bahkan eksis di luar angkasa) dan ini membuat ZPE ini sangat diminati sebagai sumber energi.

Seorang fisikawan Soviet, Andre Sakharov berargumentasi bahwa kita harus menyadari bahwa semua materi dan manifestasi kebendaan sesungguhnya mengambang didalam lautan energi. Fisika modern mengatakan kepada kita bahwa jarak antara bintang-bintang ataupun antar benda langit dan jarak antara partikel elementer pembentuk materi sebenarnya penuh diisi oleh sejumlah luar biasa besar energi yang secara konstan berfluktuasi.

Ketika ZPE termodularisasi dalam alam-ketersambungan atau secara konseptual tersegmentasi dalam rangkaian kesatuan, kita mendapatkan apa yang disebut ZPEM (ZPE module) melayang dan mengapung dalam lautan energi dengan mode kesadaran yang abstrak.

ZPEM ini adalah dasar penyusun dari sang hidup, dan merupakan bagian dari kesatuan keseluruhan eksistensi hyperspace yang dipenuhi oleh ZPE. Setiap ZPEM berkontribusi untuk keseluruhan dengan menaikkan tingkat energinya melalui proses daur-ulang berkali kali di semesta fisikal yang terdapat dalam hyperspace.

ZPEM tidak dapat mempertahankan eksistensinya di semesta diam Dingin Besar terkecuali jika telah mencapai tingkat energi yang sangat tinggi. Begitu ZPEM mencapai tingkat energi yang membuatnya mampu bertahan untuk tetap eksis di semesta diam, artinya tingkat energi ZPEM tersebut sudah cukup memenuhi persyaratan untuk menjadi bagian dari semesta diam Dingin Besar maka ZPEM tersebut akan berhenti ber-daur ulang di semesta fisikal.

Next : Kita sebenarnya sepanjang waktu melakukan perjalanan ke hyperspace

No comments:

 

Copyright 2016 Wanderers Home

Created By Yan Rezky | Designed By Zalfy Putra