All things are One. There is no polarity, no right or wrong, no disharmony, but only identity.
All is One, and that one is love/light, light/love, The One Infinite Creator...


~Ra, humble messenger of the Law of One~

Thursday, September 10, 2009

Kita sebenarnya sepanjang waktu melakukan perjalanan ke hyperspace


Para ilmuan selalu bertanya-tanya, bagaimana caranya kita dapat benar-benar pergi ke ruang kuantum hampa titik nol dari hyperspace 5-dimensi, mengingat kita hidup di ruang 3-Dimensi dengan jasad fisikal.


Merupakan sebuah ketidakmungkinan untuk membawa tubuh fisik 3-Dimensi kita ke hyperspace, karena tentu saja kita tidak akan mampu benar-benar “berada” disana tanpa kehadiran 2 dimensi tambahan, segala sesuatu yang 3-Dimensi di hyperspace akan menjadi sesuatu yang “maya” atau “virtual” persis seperti hologram di semesta 3-Dimensi kita.

Namun, pikiran kita melakukan perjalanan tanpa sepengetahuan alam sadar kita dengan menggunakan gelombang kuantum yang secara mudah dapat berinteraksi, bermanuver dan beroperasi di hyperspace. Kita mengulurkan jangkauan pikiran dan kehadiran kita di hyperspace sepanjang waktu untuk berinteraksi dengan bagian dari eksistensi kita sendiri di semesta paralel.

Perjalanan ke semesta paralel yang lain harus dilakukan melalui hyperspace, dan pikiran kita dirancang untuk secara alami dapat beroperasi di hyperspace dengan baik. Sebagai contoh, kita tidak dapat melihat pikiran kita berkomunikasi melalui telepati misalnya dengan orang lain di semesta 3-Dimensi. Itu karena gelombang kuantum yang dihasilkan oleh pikiran kita sama sekali maya di semesta fisikal, namun tidak demikian halnya di hyperspace kuantum vakum 5-Dimensi, pikiran dan segala yang dipikirkan secara alamiah dapat dipersepsikan oleh orang lain, seperti halnya kita dapat mempersepsikan komunikasi verbal antar manusia dengan menangkap gelombang bunyi yang dihasilkannya melalui udara di semesta fisikal 3-Dimensi.

Perjalanan ke hyperspace dapat dilakukan dengan mudah jika kita dapat membawa pikiran kita untuk meninggalkan tubuh fisikalnya. Bagi yang percaya dan mempraktekkan meditasi mendalam meyakini bahwa itulah yang akan kita peroleh jika kita mampu melakukan meditasi yang dalam. Pikiran kita sebenarnya mampu menjelajahi hyperspace dengan atau tanpa kita sadari. Bahkan perjalanan ke hyperspace tanpa kita sadari sebenarnya terjadi sepanjang waktu.

Hal itu terjadi karena pada kenyataannya bagian dari pikiran kita yang merupakan alam bawah sadar, secara terus menerus melakukan interaksi dan komunikasi dengan hyperspace dan bahkan lebih dari itu. Namun keajaiban yang sejati terjadi ketika diri kita “sadar” akan perjalanan yang dilakukan sang pikiran di hyperspace. Itu akan berarti bahwa kita secara sadar akan menjelajahi hyperspace bahkan lebih jauh lagi menjelajahi kosmos yang tidak terbatas.

Menurut para ilmuan tersebut, kita benar-benar dapat melakukan perjalanan ke hyperspace jika kita dapat melepaskan pikiran kita dari tubuh fisikal. Dengan begitu kita dapat dengan mudah membiarkan pikiran kita berjalan-jalan ke hyperspace dengan leluasa. Karena tubuh fisikal kita tidak akan menjadi nyata di lingkungan 5-Dimensi dengan hanya memiliki 3-Dimensi.
Banyak peradaban maju disemesta lain yang telah menguasai teknik untuk memisahkan pikiran dan tubuhnya. Tubuh mereka dapat tetap eksis di semesta fisikal, namun pikiran mereka menjelajahi hyperspace.

Begitu manusia menguasai teknik yang serupa maka perjalanan ke hyperspace akan menjadi mungkin dan bahkan akan menjadi hal yang umum dan pastinya akan merupakan pengalaman yang sangat layak untuk dijelajahi.

No comments:

 

Copyright 2016 Wanderers Home

Created By Yan Rezky | Designed By Zalfy Putra