Kidung Kasih Nyayian Jiwa...

Sebuah refleksi pribadi menjelang hari ulang tahun Istriku tercinta...


Tak tahu dimana, ada getar terasa..
Saat aku melihatmu 9 tahun yang lalu
ah betapa cantiknya, ucapku dalam hati.

Entah mengapa, hati ini berkata..
Engkaulah belahan jiwa yang slama ini kucari
Walau kenal saja belum, tapi sebuah keyakinan menyeruak
Engkaulah teman hidupku..ah ngimpi kalii yee, pikirku dalam hati.

Tak ingat gimana, akhirnya kita berkenalan..
Hari-hari selanjutnya diisi dengan keindahan dan warna-warni
Pagi serasa lebih cerah, siang terang benderang dan malam penuh syahdu
Benar kata orang, Dunia serasa milik berdua...gumamku dalam hati

Hingga sampailah kita ke jenjang pernikahan
Mengikat janji saling memberi dan mengasihi
Tahun berganti tahun
Pasang dan surutnya kehidupan pun datang silih berganti
Ternyata kita memang hanya manusia biasa, gumamku dalam hati
Tak lepas dari manis dan pahitnya kehidupan

Engkau memang tidak sempurna, apalagi aku
Disitulah kemurnian cinta kita diuji
Hujan badai yang hadir bersama waktu menerjang mahligai kita silih berganti
Mendorong kita terus menerus ke ujung keteguhan hati kita
Menghantam semua ego yang kita punya tanpa ampun
Akankah Cinta kita mampu mengatasi semua itu?

Yang jelas egoku tak mampu bertahan
Ditengah hempasan badai kehidupan aku tersungkur jatuh
Dan karena kita saling terikat...kaupun terseret bersamaku
Disitulah biduk kecil kita limbung dan terancam karam

Ketika itulah keajaiban Cinta menyeruak terang dari dirimu
Ditengah rasa sakit yang kutimpakan padamu
Engkau berjuang hidup mati dengan dirimu sendiri...demi aku
Engkau pertaruhkan hidupmu, demi aku
Engkau korbankan dirimu, demi aku
Tak terperi rintangan yang menghadang didepanmu
Engkau melangkah dengan pasti, seakan neraka pun akan kau seberangi
Sungguh, aku merasa Allah tersenyum melalui dirimu
Keagungan kasih-Nya yang tanpa batas menghanguskan semua ego yang tersisa
Ah sungguh aku tak tahu diri, tak pantaslah aku untukmu..isakku dalam hati
Dihadapan-Mu aku merasa kerdil dan hina

Tapi engkau merangkul tanganku
Meraih jiwa dan ragaku mendekat kepadamu
Aku akan tetap mencintaimu, jadi tetaplah bersamaku, bisikmu lembut
Aku tertegun..sebegitu besarkah cintamu untukku?
Engkau hanya mengangguk kecil
Tak ada lagi yang lebih aku cintai selain dirimu..ujarmu lirih
Ah pastilah Allah akan cemburu, kataku dalam hati

Aku mencintaimu dengan seluruh hati dan jiwa ragaku..hanya itu yang aku tahu, ujarmu lagi
Aku bukanlah wanita yang pintar dan tahu segala hal
Buatku cukup aku tahu cara menyenangkan hatimu..
Mengabdikan diriku padamu...melewati hari-hariku bersamamu..selalu bersamamu, bisikmu lagi
Buatku tak ada kata terlalu mencintaimu, tak akan pernah berujung cintaku padamu...
Ah sayang, sungguh engkau telah menunjukkanku arti keagungan dan ketulusan Cinta

Maafkan aku sayang, yang telah menyakitimu
Karenamu Cinta kita bukanlah sebuah biduk kecil
Cinta kita kini kokoh dengan bentangan sayapnya terbang di angkasa
Seakan siap menghadapi hujan badai kehidupan yang pastinya kan kembali datang

Sayangku, kini ijinkan aku melakukan apa yang harusnya kulakukan sejak dulu
Ijinkan aku menanggung semua beban kehidupan ini
Engkau telah menunjukkan, bahwa walau dirimu adalah manusia biasa yang tak sempurna
Namun Cintamu sempurna untukku

Kini, ijinkan aku menyempurnakan Cintaku untukmu
Ijinkan aku menjadi tempatmu bersandar
Ijinkan aku melindungimu dikala terik nya siang dan dinginnya malam
Ijinkan aku menemanimu disisa umurku dan
menjadi tua bersamamu..

Ya Allah, jika ada murka-MU pada istriku, ijinkan aku yang menerimanya
Ya Allah, jika ada dosa yang pernah diperbuatnya, ijinkan aku yang menanggungnya
Ya Allah, jika bukan surga tempat kembali untuknya, ijinkan aku yang menggantikannya
Kabulkanlah permohonanku ini ya Allah..

Istriku...aku ingin kau tahu..AKU SANGAT MENCINTAIMU


Jakarta, 6 Maret 2009